Nilai-nilai
Islam yang agung nan suci sangat tidak sejalan dengan perbuatan zholim,
khianat dan melanggar janji. Karena kezholiman adalah meletakkan sesuatu
bukan pada tempatnya, dan khianat adalah tidak memenuhi amanah, dan
melanggar janji adalah akhlak yang tercela menurut kesepakatan
orang-orang yang berakal.
Allah Yang Maha
Kuat lagi Maha Perkasa, Yang menciptakan seluruh makhluk, telah
mengharamkan perbuatan zholim atas diri-Nya. Sebagaimana diterangkan
dalam hadits Qudsi, Allah berfirman,
يَا عِبَادِيْ إِنِّيْ حَرَّمْتُ الظَّلْمَ عَلَى نَفْسِيْ وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا فَلَا تَظَالَمُوْا
“Wahai
segenap hambaku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan perbuatan zholim
atas diri-Ku dan Aku telah menjadikan hal tersebut sebagai perkara yang
haram antara sesama kalian, maka janganlah kalian saling menzholimi.” Hadits riwayat Muslim no. 2577 dari Abu Dzar radhiyallâhu ‘anhu.
Dan Allah Tabâraka wa Ta’âlâ mengingatkan,
“Barangsiapa
yang mengerjakan amal yang saleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri
dan barangsiapa yang berbuat jahat maka (dosanya) atas dirinya sendiri;
dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menzholimi hamba-hamba-Nya.” (QS. Fushshulit : 46)
“Sesungguhnya
Allah tidak berbuat zholim kepada manusia sedikitpun, akan tetapi
manusia itulah yang berbuat zholim kepada diri mereka sendiri.” (QS. Yûnus : 44)
“Sesungguhnya
Allah tidak menzholimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada
kebajikan sebesar dzarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan
memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar.” (QS. An-Nisâ` : 40)
“Allah tidaklah menzholimi mereka, akan tetapi merekalah yang menzholimi diri mereka sendiri.” (QS. Âli Imrân : 117)
Dan dalam
berbagai nash, diterangkan bahwa perbuatan zholim tidak pernah membawa
kebaikan bagi pelakunya di dunia maupun di akhirat.
Rasulullâh shollallâhu ‘alaihi wa ‘alâ âlihi wa sallam mengingatkan,
“Sesungguhnya
Allah memberi tangguhan kepada orang yang zholim, hingga ketika Allah
mengazabnya, ia tidak akan melepaskannya lagi. Kemudian beliau membaca
firman-Nya “Dan begitulah azab Rabb-mu, apabila Dia mengazab penduduk
negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah
sangat pedih lagi keras.”. ” Hadits Abu Musa Al-Asy’ary radhiyallâhu ‘anhu riwayat Al-Bukhâry no. 4686, Muslim no. 2583, At-Tirmidzy no. 3120 dan Ibnu Mâjah no. 4018.
Dan beliau juga mengingatkan,
اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
“Takutlah terhadap perbuatan zholim, sebab kezholiman adalah kegelapan di atas kegelapan pada hari kiamat.” Hadits Ibnu ‘Umar radhiyallâhu ‘anhuma riwayat Al-Bukhâry no. 2447, Muslim no. 2579 dan At-Tirmidzy no. 2035. Dan hadits Jâbir radhiyallâhu ‘anhuma riwayat Muslim no. 2578. Dan Al-Kattaniy menggolongkannya sebagai hadits mutawâtir. Baca Nazhmul Mutanâtsir Min Al-Ahâdîts Al-Mutawâtir hal. 177